Mie Kepiting!

on Wednesday, October 13, 2010
     Trinity, seorang penulis blog berjudul The Naked Traveler, mungkin sangat menikmati petualangan hidupnya dari suatu kota ke kota lain hingga ke berbagai negara di belahan bumi lain. Berbeda dengan petualangan yang sering Saya alami, yaitu Saya menikmati berpetualang mencoba-coba berbagai makanan (baca: wisata kuliner). Kebiasaan ini sepertinya menurun dari kakek lalu ke ayah hingga kini Saya. Mm, ibu Saya mungkin bisa termasuk sih tapi dalam kasusnya, alih-alih suka mencoba kuliner baru melainkan selalu mendahulukan persediaan makanan untuk keluarga sebagai prioritas utama-luar biasa penting melebihi kebutuhan lain. Jadi, jangan heran kalau kulkas dirumah pasti selalu full!

     Wisata kuliner yang biasa kami lakukan bukan direncanakan secara matang, melainkan agak random dengan paling berbekal omongan dari kenalan yang mengatakan enak. Namun, acara makan merupakan agenda pergi keluarga yang paling sering dilakukan, bahkan sangat sering bepergian keluar rumah dengan jarak yang cukup jauh hanya untuk makan kemudian langsung pulang. Hihi. Yah, tapi memang belum se-mendunia Trinity sih, cakupannya hanya lokal tetapi Saya dapat membeberkan beberapa kuliner unik nan enak di sekitar Saya.

      Kali ini Saya akan menceritakan tentang Mie Kepiting. Dari tampilan luarnya, si mie ini disajikan mirip dengan mie khas Jepang, ramen. Disajikan dengan mangkuk menyerupai panci kecil yang terbuat dari tanah liat (gerabah) dan dicat hitam. Kemudian, si mie ini ditemani dengan perangkat makan ala Jepang, yaitu sumpit, mangkuk kuah, sendok sup China, mangkuk sambal dan tissue. Nah, mari kita beralih ke isi di dalam mangkuk! Mie Kepiting, tersedia dalam dua jenis mie, mie kecil (ukuran layaknya bakmi yang biasa dijual) dan mie besar (mie yang lebarnya menyerupai kwetiauw). Saya memilih mencoba mie besar. Permukaan mie ditutupi oleh lauk atau topping (entah yang mana yang benar) dengan udang besar utuh yang telah direbus, potongan kecil-kecil ayam yang telah dibumbui, potongan daging kepiting, suwiran (cacahan mungkin jika Anda tidak mengerti) daging kepiting yang menyerupai parutan kelapa, potongan sesuatu yang mirip dengan otak-otak goreng dengan rasa ikan dan ayam yang dibungkus lembaran kembang tahu, taburan daun bawang, taburan bawang putih goreng, dan pangsit goreng. Lengkap yah? Oh iya, ada tambahan kuah beningnya, jeruk siam (untuk penambah rasa) serta sambal yang mirip sambal kacang. Mari dicoba!

      Rasa mie ini gurih, dan kepiting merupakan aroma yang mendominasi rasanya (berarti judulnya benar: Mie Kepiting!). Tidak seperti mie instan atau bakmie yang biasa kita makan, mienya lebih kenyal dan terasa gurih dengan aroma kepiting yang menguar seiring dengan uap panasnya. Sehingga, jika kita tidak ingin menuangkan kuah beningnya, (ini kebiasaan Saya! Dengan tidak merendam mienya dalam kuah, Saya dapat merasakan rasa asli mienya tanpa terganggu serta tidak membuat mienya menjadi megar, mungkin istilahnya yamin) mienya sudah terasa enak. Sambalnya pun cocok, yaitu jenis sambal Asia yang rasanya perpaduan antara saus otak-otak dengan bumbu kacang yang gurih dan pedas. Saya secara sok tahu memang menambahkan perasan jeruk siam ke dalam sambal, untungnya benar. Hehe. Lauknya memiliki rasa tersendiri yang enak, otak-otak ikan dan ayam, potongan daging ayam berbumbu, rasanya sesuai ekspektasi, walaupun udang dan daging kepitingnya hambar (yah, udang dan kepiting direbus utuh sih).

     Akan tetapi, menurut Saya, lauk atau topping pelengkapnya terlalu banyak dan beragam rasa sehingga kurang terfokus kepada rasa kepitingnya. Lauk seperti udang rebus, pangsit goreng serta otak-otak ikan dan ayam tadi membuat porsinya terlihat blenger untuk Saya yang kapasitas perutnya kecil ini. Huks. Tetapi secara keseluruhan mie ini lezaaat! Saran Saya adalah, Anda harus punya kapasitas perut manusia normal untuk dapat menikmati mie ini sehingga rasa kenyang tidak akan mengacaukan nafsu makan yang memang masih besar! Sayang Saya lupa memfoto mie ini, (seperti trend anak gaul sekarang yang selalu memfoto apapun makanan keren yang dimakannya, sigh) jadi bayangkan atau cobalah sendiri ya!

Must Be: Eaten and Drank!
  • Mie Kepiting, Mall Kelapa Gading V, Eat & Eat. Harga:Rp 23,636 (tax excluded)
Comment: Ikuti cara Saya, yaitu tidak menuangkan kuah sama sekali ke dalam mangkuk mie. Alih-alih merendamnya, setelah menyuap mie coba Anda kemudian menyeruput kuah dengan sendok secara terpisah. Hmm! Delicioso!
  • Yeo’s Minuman Lychee. Harga: tidak tahu, bonnya hilang. Huks.
Comment: Minuman kaleng yang segar! Rasanya seperti sirup lychee namun tidak terlalu manis. Ringan dan menyegarkan!

0 comments:

Post a Comment

Labels

Fash(I)on (1) Things (4) Thought (10) Works (1) YummO (3)